Judul : Fight Club
Pengarang : Chuck Palahniuk
Penerbit : Jalasutra
ISBN : 979 - 3684 - 39 - 9
Bab : 30
Hal : 285
Sinopsis:
Setelah apartemenya terbakar, Pemuda Biasa itu menghuni rumah bekas yang hampir ambruk bersama Tyler Durden, dan tentunya dengan Marla sesekali. Di rumah baru itu, Tyler mulai mencoba Perusahaan Sabun Paper Street yang dijalankannya secara rahasia dan tentunya dengan bantuan para Monyet - Monyet Luar Angkasa, sebutan Marla untuk para lelaki botak yang bekerja di ruang bawah tanah ruamahnya dan bekerja setiap waktu seperti robot hanya dengan mendengarkan perintah Tyler. Walaupun begitu, Pemuda itu tetap bekerja di kantornya setiap harinya, dan pulang ke rumah itu untuk melihat para Monyet - Monyet Luar Angkasa bekerja dan Tyler dan Marla bercinta setiap hari di kamarnya.
Ketika Pemuda itu merasa akhir - akhir ini ia jarang melihat Tyler di rumah, sedikit - demi sedikit dia mulai merasa jika dia selama ini hanya berhalusinasi, dan Tyler Durden adalah kepribadian lain yang ia ciptakan untuk mengusir rasa jenuhnya terhadap dunia. ketika akhirnya Tyler muncul lagi dihadapanya, Tyler menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan tubuh Pemuda itu ketika ia mulai tertidur, dan itulah alasanya kenapa Ia merasa selama tiga bulan berturut - turut Ia tidak pernah bisa tidur (insomnia).
Pemuda Biasa yang sebenarnya bernama 'Tyler Durden' itu, mencoba untuk melarikan diri dari cengkraman Tyler yang mau mengusai tubuhnya seutuhnya. Di atas lantai sebuah gedung yang hampir rubuh karena serbuk peledak yang diletakkan Tyler di sudut - sudut gedung, 'Tyler Durden' menembak batok kepalanya sendiri.
Kelebihan Buku :
Buku yang penuh imajinatif ini menceritakan dan lancar segala hal - hal gila yang dilakukan oleh para tokohnya. Dan juga memasukan beberapa 'ilmu pengetahuan' yang berhubungan dengan ledakan, pembunuhan, cara pembuatan sabun secara 'sederhana' (dibuat dari lemak hewan dan juga manusia yang direbus dengan campuran soda api serbuk dan juga wewangian bunga), dan juga cara meramu obat antik, sehingga membuat buku ini lebih 'berisi', tidak hanya sekedar buku berisi tentang adegan boxing dan seks saja.
Kelemahan Buku :
Terkadang sulit membedakan siapa yang sedang diceritakan dalam buku ini, karena kaliamat langsung yang diucapakan tokoh utama (Pemuda Biasa/Tyler Durden) hampir sama dengan kalimat pendukung lainya yang di tulis oleh Si Penulis. Dan jika pembaca tidak berhati - hati dalam membaca setiap kalimat dalam buku ini, maka jalan cerita yang didapat akan menjadi rancu, karena terkadang, tokoh "Aku" menceritakan cerita kehidupanya sendiri dan kata - kata hatinya secara bersamaan. Sehingga terkesan tidak ada bedanya.
Film :
Pengarang : Chuck Palahniuk
Penerbit : Jalasutra
ISBN : 979 - 3684 - 39 - 9
Bab : 30
Hal : 285
Sinopsis:
Lelaki muda biasa yang menemukan bahwa kemarahanya pada kehidupan dunia yang penuh kegagalan dan kebohongan tak bisa ditenangkan oleh budaya konsumer hampa. gairah bagi dia dan kawan sebayanya yang diadakan di ruang bawah tanah bar setelah tutup. Faifht Club adalah gagasan Tyler Durden yang menyangka telah menemukan cara untuk dia dan teman - temanya agar bisa melampaui hidup mereka yang sangat terkurung dan bodoh. tapi dalam dunia Tyler tak ada aturan, batasan dan kendali.
Setelah mengenal Tyler, kehidupan Pemuda Biasa itu berubah drastis. Mulai dari apartemenya yang terbakar tanpa sebab, pekerjaan kantornya yang terganggu akibat wajahnya yang selalu lebam - lebam karena permaian di Faight Club di setiap malam, sampai dengan kisah asamaranya dengan Marla Singer, wanita "sakit" yang ia temui di perkumpulan orang - orang berpenyakit kanker.Setelah apartemenya terbakar, Pemuda Biasa itu menghuni rumah bekas yang hampir ambruk bersama Tyler Durden, dan tentunya dengan Marla sesekali. Di rumah baru itu, Tyler mulai mencoba Perusahaan Sabun Paper Street yang dijalankannya secara rahasia dan tentunya dengan bantuan para Monyet - Monyet Luar Angkasa, sebutan Marla untuk para lelaki botak yang bekerja di ruang bawah tanah ruamahnya dan bekerja setiap waktu seperti robot hanya dengan mendengarkan perintah Tyler. Walaupun begitu, Pemuda itu tetap bekerja di kantornya setiap harinya, dan pulang ke rumah itu untuk melihat para Monyet - Monyet Luar Angkasa bekerja dan Tyler dan Marla bercinta setiap hari di kamarnya.
Ketika Pemuda itu merasa akhir - akhir ini ia jarang melihat Tyler di rumah, sedikit - demi sedikit dia mulai merasa jika dia selama ini hanya berhalusinasi, dan Tyler Durden adalah kepribadian lain yang ia ciptakan untuk mengusir rasa jenuhnya terhadap dunia. ketika akhirnya Tyler muncul lagi dihadapanya, Tyler menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan tubuh Pemuda itu ketika ia mulai tertidur, dan itulah alasanya kenapa Ia merasa selama tiga bulan berturut - turut Ia tidak pernah bisa tidur (insomnia).
Pemuda Biasa yang sebenarnya bernama 'Tyler Durden' itu, mencoba untuk melarikan diri dari cengkraman Tyler yang mau mengusai tubuhnya seutuhnya. Di atas lantai sebuah gedung yang hampir rubuh karena serbuk peledak yang diletakkan Tyler di sudut - sudut gedung, 'Tyler Durden' menembak batok kepalanya sendiri.
Kelebihan Buku :
Buku yang penuh imajinatif ini menceritakan dan lancar segala hal - hal gila yang dilakukan oleh para tokohnya. Dan juga memasukan beberapa 'ilmu pengetahuan' yang berhubungan dengan ledakan, pembunuhan, cara pembuatan sabun secara 'sederhana' (dibuat dari lemak hewan dan juga manusia yang direbus dengan campuran soda api serbuk dan juga wewangian bunga), dan juga cara meramu obat antik, sehingga membuat buku ini lebih 'berisi', tidak hanya sekedar buku berisi tentang adegan boxing dan seks saja.
Kelemahan Buku :
Terkadang sulit membedakan siapa yang sedang diceritakan dalam buku ini, karena kaliamat langsung yang diucapakan tokoh utama (Pemuda Biasa/Tyler Durden) hampir sama dengan kalimat pendukung lainya yang di tulis oleh Si Penulis. Dan jika pembaca tidak berhati - hati dalam membaca setiap kalimat dalam buku ini, maka jalan cerita yang didapat akan menjadi rancu, karena terkadang, tokoh "Aku" menceritakan cerita kehidupanya sendiri dan kata - kata hatinya secara bersamaan. Sehingga terkesan tidak ada bedanya.
Film :
Faight Club
Dibintangi oleh Brad Pitt (Tyler), Edward Norton (Pemuda Bisa/Aku), Helena Bonham (Marla Singer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar